Wednesday, May 4, 2016

Tuan Direktur oleh Hamka

Tuan DirekturTuan Direktur by Hamka
My rating: 3 of 5 stars

“Engkau mengerjakan pekerjaan itu, bukan mengharapkan wang, tetapi kerana engkau sebagai manusia wajib bekerja!”

Sebagaimana pemikiran P. Ramlee yang mendahului zamannya, nasihat Hamka terus relevant dipakai hingga hari ini. Meski terbitan pertamanya adalah pada tahun 1939, bahasanya ringan dan senang difahami.

Apabila membaca karya Hamka, saya sering tidak memfokus kepada jalan cerita. Bagi saya, nasihat yang dari perenggan ke perenggan itulah yang mahal, diperasakan pula dengan kecantikan susunan perkataan dan ayat.

“Engkau lupakan budi, padahal di atasnyalah tegak kemanusiaanmu, engkau lupakan agama, padahal dengan itulah engkau berbahtera ke akhirat, engkau lupakan temanmu, padahal di dalam hidup ini engkau tak sanggup tegak sendiri.”

Naskah kecil ini mengajarkan kembali tentang tujuan manusia tinggal di atas bumi. Antara lain diterangkan juga fungsi majikan dan pekerja yang sepatutnya diperintah budi, bukan diperintah wang serta celakanya penyakit takbur yang darinya menanti kesalahan yang lain.

“Kerana setinggi-tinggi melambung, tanah juga tempat kembali.”


View all my reviews